Sepucuk Surat di Akhir Tahun

Dan tibalah pada masa dimana harapan keindahan itu pupus dan sirna dengan kehadiran fakta yang menbuatku harus menerima kenyataan.

Keringatku untuk bertahan menyayangiMu, jika diibaratkan tetesan air Maka air tersebut kini sudah menjadi gumpalan air sungai yang besar. Tapi apa daya? Pintu hatimu belum terbuka. Akan aku tunggu pintu itu terbuka hingga keringatku kering dan tubuhku merapuh. Entah, rasanya detik ini sudah kering dan merapuh. Akankah kembali tumbuh???

Berawal dari lukisan senja aku alunkan dan aku teteskan semua desiran ombak yang telah mengantarkanku pada seorang perempuan di tengah gersangnya matahari. Akankah kau mengingat itu?. Aku tulis surat ini dikala aku tak sanggup lagi untuk membendung sekian gumpalan yang membuatku tersesak hingga terpuruk dan jatuh dalam kegelapan. Aku ungkapkan semua yang aku rasa, berharap kan ada sang malaikat kecil yang mengerti tentang diriku.

Ingatkah adek Tanggal 10 November 2009, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional aku mengenalmu, di saat kita masih sama-sama dalam setatus kader baru Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Yang pada saat itu hendak mendeklarasikan dirinya di Makam Pahlawan Nasional Yogyakarta bahwa kader 2009 lahir untuk menjawab kegelisahan dan meneruskan perjuangan pahlawan negeri ini. Tapi di saat itu juga aku mengenalMu meski tidak sesempurna hari-hari berikutnya. No HP mu adalah satu jawaban pasti bahwa aku bisa mengenalMu lebih jauh...

Di sanalah kisah-kisah indah terukir dan mulai memancarkan sinar harapan. Hari demi hari, malam demi malam kekuatan sang malaikat menjadi penyemangat diriku untuk mengenalmu lebih jauh melewati sms dan telpon. Tak ada satu niat indah dalam hatiku kecuali bisa mengenalmu lebih dalam dan mengajakmu berlari kecil ditengah gersangnya kehidupan yang mengelilingiku. Dan harapan itu mulai terwujud saat aku benar-benar bisa mengajakmu menyelami tentang hidupku.

Kulantunkan melodi kasih pada sang fajar dan embun pagi, berharap dia akan mengerti dan menberiku isyarat tentang arti sebuah rasa. Deretan kisah hendak aku ukir bersamamu namun disaat aku tahu bahwa diriMu masih berstatus milik orang lain hatiku terluka kecil. Kurangkai benang-benang di hatiku yang kusut dan ku yakinkah bahwa tak lama lagi semuanya akan berubah menjadi keindahan yang menbuatku tersenyum bangga. Hanya satu kata yang aku tahu sabar dan menanti hari itu terwujud.

Sesekali kuajak dirimu ke suatu tempat yang sangat sederhana. Tempat nungkrong sahabat-sahabat aktifvs Mahasiswa, MATO KOPI namanya. Kita memilih tempat di bawah pohon rindang dan mulai bercerita tentang keseharian kita, aktifitas kampus, sesuatu yang menjengkelkan dan menyenagkan yang terjadi dan sampai pada obrolan harapan-harapan masa depan yang hendak kita raih bersama. Sungguh walaupun kejadian itu tanpa terencana, aku sangat bahagia. Entah dirimu?. kalau tidak salah ingat, insyaAllah kita kesana lebih dari tiga kali.

Andai aku harus menggambarkan tentang suasana yang kurasakan saat bersamamu, mungkin tumpukan lembaran kertas yang ada di dunia ini tak kan mampu menampung semua itu, tapi yang jelas aku bahagia dengan berada disampingMu. Sesekali juga aku sempatkan bermain ke kosmu, malam atau siang bahkan sore kusisakan waktuku untuk melihat sang purnama yang terlukis indah di wajahmu. Walaupun pada kenyataannya, obrolan yang kau paparkan disana hanya menggambarkan kisah kasihmu dengan pacarMu. Sabar dan sabar hatiku menerima semua. Begitulah ku mengingat semua itu….

Dan tibalah pada masa dimana harapan keindahan itu pupus dan sirna dengan kehadiran fakta yang menbuatku harus menerima kenyataan. Yaitu: kesibukanmu dengan EO yang kau geluti di Fakultas. Saat itu, waktu yang biasa kau hadirkan untukku mulai tersita, bahkan tak sempat untuk menberikan perhatian padaku. Bertepatan juga dengan fenomena lost contect di antara kita yang membuat komonikasi diantara kita putus. Ditambah lagi dengan kenyataan yang menbuatku sangat-sangat tersakiti bahwa kau telah menjalin hubungan dengan seorang dosen, info itu aku dapat dari sahabatMu. Sungguh bernasib malang hatiku.

Untuk menbuktikan kebenaran info itu, diam-diam kuselidiki dan ternyata benar-benar terjadi. Semua itu terlukis dalam catan pesan terakhirku untukmu:

Pesan Terakhir….!!!

Good luck nenk! Aq lihat kok tadi yang pas turun dari motor…

Lah abank ada dmn? Koq gak nyapa….

Tadi abank lihat. Cium tangan udah cukup menjadi bukti

Maksud abank apa? Maafin nenk y...

Gak koq gak ada maksud apa-apa! N yang terpenting nenk gak salah. Apapun yang menjadi keputusan nenk merupakan hak paten nenk.

Ciuman tangan sudah cukup menjadi bukti bahwa aQ tidak bisa menpertahankan Idealisme perasaanQ. Maafkan n maafkan aQ!!

Beliau UstadzQ. Awalnya Qta cuma sebagai teman curhat, dia banyak ngasih masukan ke aQ. Beliau juga ngajarin aQ tentang Fikih wanita. Ya hubungan Qta kayak aQ ama abank dulu, Qta share. Gak ada perlu di maafin koq, yang harus minta maaf itu aQ.

Iya sama-sama...

Abang masih mau temanan ama nenk to? Gak ada yang berubah dari semua ini toh? Nenk gak mau teman-teman nenk jauh gara-gara nenk berteman ama orang lain. Sebelum nenk nikah, nenk berhak temanan ama siapa aja. Nenk memang dekat ama beliau.

Dari dulu hingga sekarang apa yang pernah aQ tanamkan dalam hatiQ tidak pernah berubah! Apapun alasannya!

Jujur pada saat Qita lost kontek, aQ mantau nenk dari jauh dan dekat!

Demi Allah!!! aQ amini jika itu yang terbaik buat nenk walau aQ harus terbakar dengan kekecewaanQ.

Makasih y bank! Nenk juga ngerasa kalau abank perhatian ama nenk. Nenk senneng!. Pasti abank lihat perubahan yang sangat besar ama nenk. Nenk juga ngerasa gitu. Nenk juga gak tahu apa penyebabnya. Nenk kadang merasa bersalah ama kamu. Tiap lewat depan Syari’ah, nenk pasti mikir koQ gak pernah ketemu abank?. Nenk benar-benar minta maaf kalau udah nyakitin abang.

Di setiap sepertiga malam! aQ besitkan ingatanQ padamu dan berdo’a kepada Sang Khalik.

“ Ya Allah! Lindungilah dia dalam rahmatMu. Ampuni segala dosanya. Bimbinglah dia dalam keridhaanMu. Yakinkan dia pada kebenaran yang sesungguhnya.

Ya Allah! Jika dia adalah kebaikanQ maka yakinkan hatiQ padanya. Jika dia adalah masa depanQ maka biarkan hati ini subur walau harus gersang dahulu.

Ya Allah! Apapun yang menjadi rahasiaMu. Semuga demi kebaikan Qta berdua dunia dan akhirat”. Hanya itu nenk yang aQ pinta ama Sang Khalik.

Nenk jadi pingin nangis! Makasih banget y. Nenk tahu abang sayang banget ama nenk. Abank selalu korban perasaan buat nenk tapi nenk malah kayak gini. Nenk gak tahu lagi. Hidup nenk gak tertata.

Jangan pernah nenk sesali setiap hal yang terjadi karena itu merupakan bagian dari proses khidupan. Syukuri dan syukuri!.

Dulu, Hari ini, esok dan nanti!!! aQ akan bertahan bersama puing rindu yang aQ yakini. Jika aQ mampu mengepakkan sayap potensi diriQ. Maka akan aQ luapkan semuanya. Itu janjiQ ama alam nenk.

2 Februari 2010

Entah aku harus mengadu sama siapa tentang luka hatiku yang tertusuk ilalang. Sekian tekadku untuk menjauh dari bayanganmu, malah kau semakin dekat dan berada di urat nadiku. Aku buang dan aku tepis tentang semua kenangan indah tentangmu namun aku tidak bisa berbohong, kenyataan tentang kenangan bersamamu semakin tampak jelas diingatanku. Sungguh aku lelah jika harus jujur. Namun perasaan ini yang memotivasiku...

Teringat aku pada kisah Minke, sosok seorang pribumi yang tergambar dalam Novel Tatralogi Pramoedya Ananta Toer. Minke hendak mencintai seorang wanita asal keturunan pribumi Jawa dan Eropa. Namanya Annelies, putri kesayangan Nyai Ontosoroh. Sungguh dia perempuan yang sangat cantik dan menawan dimasa itu, hingga tak satupun gadis yang ada di negeri Hindia Belanda yang mampu menandingi kecantikan dan kelembutannya. Dan dengan sekejap mata pertemuan pertama dirumah Nyai Ontosoroh itu melahirkan kisah kasih diantara mereka.

Jika aku menggambarkan kecantikanmu, dek di dalam hati dan pikiranku. Sungguh tak ada bandingannya sosok Annelies itu. Bagiku kau adalah mentari pagi yang menberikan sinar indah untuk bumi manusia. kelembutanMu mengalahkan lembutnya embun pagi hari dan seluruh keindahan alam ini terpancar dalam sosokMu yang menawan. Namun sayang, semua itu hanyalah beban yang melilitku hingga aku terpuruk dalam perasanku sendiri.

Jika Minke dapat menjerat hati Annelies dengan sekejap mata dan membuat Annelies jatuh hati padanya, adalah suatu yang wajar. Sebab dalam diri Minke tersimpan kharismatik dan pribadi yang berpendidikan, hartawan dan sosok pemuda satria harapan bangsa. Sehingga sangat pantas mereka berdua bersatu dalam kesatuan cinta. Tapi tidak denganku, ternyata perjalanan kasihku untuk memiliki diriMu dek tidak semulus Minke. Mungkin banyak kekurangan yang ada pada diriku sehingga kau sulit menerima diriku? Aku pikir itulah kenyataannya sehingga kau lebih memilih seseorang yang secara pribadi mempunyai segalanya. Terlalu naif memang hanya bermodalkan perasaan. Kembali aku bersabar dan berlari dari impian itu.

Hingga di akhir tetesan tinta ini, air mataku mengalir tanpa aku sadari. Setahun lebih aku bertahan untukmu namun tidak pernah keringat itu terbalas. Sabar dan sabar itulah yang selalau menjadi hiasan dinding dalam hatiku dan kini sudah mulai merapuh dan mengering. Teringat kejadian kemeren pas di Jakarata. Sungguh kau menganggapku hanyalah patung gundik tak bernyawa dengan kehidupan tak berarti. Kembali tetesan air mata hati menghiasi di semenanjung kehidupanku.

Aku sadar, barang kali aku yang terlalu naif dan jangan-jangan aku yang salah mengertikan tentang makna dari perasaan itu. Ya sudahlah. Aku yakin semua ada hikmahnya. Dan aku tidak menyesali semua perasan ini, bahkan aku berterimkasih karena kau telah menagajari aku banyak hal.

Sebelum ku benar-benar lari dari kehidupanmu sang dewi mentariku. Biarkan aku masuk dalam kehidupanMu meski sekejap mata untuk mengucapkan bahwa aku benar-benar menyayangimu.

Terakhir, terimakasih atas segalanya. Kau memang yang terindah yang pernah aku kenal dan selamanya kau akan menjadi sejarah dalam Hidupku. Semuga kau selalu bahagia atas pilihan hatimu... (Yogyakarta, 31 Desember 201)

Sekilas Tentang saya

Romel M, Lahir di Pamekasan 01 Februari 1990. Alamat Asal Desa Blumbungan, Kec. Larangan, Kab. Pamekasan Madura Jawa Timur. Alamat Tinggal Gowok Komplek Polri, Blok E2 No. 225 Catur Tunggal Sleman Yogyakarta 55281. Saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di UIN Sunan Kalijaga Jogja dan sekaligus sebagai kader muda Ashram Bangsa….